Visi Keilmuan Program Studi Teknik Lingkungan:

“Mengembangkan Keilmuan Teknik Lingkungan yang Unggul di Bidang Rekayasa dan Manajemen Lingkungan Berbasis Unity of Sciences”.

Adapun penjelasan rinci visi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mengembangkan: merupakan suatu proses menjadikan sesuatu menjadi maju, menjadi lebih baik, menjadi sempurna, dan berorientasi masa depan. Hal ini dimaksudkan bahwa Prodi Teknik Lingkungan FST UIN Walisongo Semarang di dalam menjalankan visi keilmuannya memahami bahwa ilmu teknik lingkungan harus terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi masa depan. 
  2. Keilmuan Teknik Lingkungan: merupakan salah satu disiplin ilmu keteknikan yang mempelajari hal ihwal lingkungan dalam segala aspeknya, melalui pendekatan rekayasa dan manajemen. Sebagai bagian dari kontribusi akademik di tengah keilmuan teknik lingkungan yang luas, Prodi Teknik Lingkungan FST UIN Walisongo Semarang berfokus pada bidang lingkungan industri, yang didekati dengan 2 (dua) pendekatan keilmuan, yakni pendekatan rekayasa dan pendekatan manajemen untuk menghasilkan lingkungan industri yang bekelanjutan.
  3. Rekayasa Lingkungan: merupakan bidang ilmu yang bertujuan untuk pengelolaan lingkungan melalui pendekataan teknis seperti rekayasa teknologi, rekayasa proses, rekayasa bentuk, dan rekayasa system, sehingga menghasilkan kondisi lingkungan yang baik.
  4. Manajemen Lingkungan: merupakan bidang ilmu yang bertujuan untuk pengelolaan lingkungan melalui pendekataan non-teknis yang meliputi pendekatan sistem manajemen lingkungan, antara lain kebijakan lingkungan, perencanaan lingkungan, pengelolaan lingkungan, evaluasi lingkungan, dan perbaikan berkelanjutan, sehingga menghasilkan kondisi lingkungan yang baik.
  5. Unity of Sciences: merupakan paradigma keilmuan UIN Walisongo yang memiliki arti Kesatuan Ilmu Pengetahuan. Hal ini didasari oleh pemahaman dan keyakinan bahwa tidak ada keterpisahan, dikotomi, apalagi konflik antara sains dan agama. Melainkan keduanya saling berdialog dan terintegrasi dalam satu kesatuan ilmu pengetahuan. Strategi yang dilakukan dalam menjalankan kesatuan ilmu pengetahuan adalah: (1). Humanisasi ilmu-ilmu keislaman; (2). Spiritualisasi ilmu-ilmu modern, dan (3). Revitalisasi kearifan local.