#MoreThanEngineer adalah tagline Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Prodi ini berdiri sejak 7 Maret 2022, berdasarkan Keputusan Mendikbudristek RI Nomor: 126/E/O/2022 tentang Izin Pembukaan Program Studi Teknik Lingkungan Program Sarjana pada Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang di Semarang yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. Sebagai tindaklanjut dari Keputusan Mendikbudristek RI tersebut, pada 31 Maret 2022 dilaunching secara resmi oleh Rektor UIN Walisongo Semarang (Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag) dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan (Prof. Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M.Ag), serta Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (Dr. H. Ismail, M.Ag) disaksikan oleh segenap dosen. Selanjutnya pada Juli 2022, Prodi Teknik Lingkungan telah menerima mahasiswa baru angkatan pertama.

Lahirnya Program Studi Teknik Lingkungan FST UIN Walisongo Semarang didasarkan pada mandat UIN Walisongo sebagai Kampus kemanusiaan dan Peradaban, yang oleh karenanya ingin ikut berkontribusi pada terciptanya peradaban yang didasakan pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan untuk #MenjagaMasaDepan. Hal ini penting karena para ahli telah mengakui bahwa terjadinya penurunan kualitas lingkungan (degradasi) mendesak untuk segera ditangani dengan berbagai pendekatan, baik rekayasa maupun manajemen. 

Mewujudkan pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang untuk #MenjagaMasaDepan, jelas membutuhkan sumberdaya manusia terampil di bidang lingkungan yang memiliki wawasan keilmuan lengkap, baik rekayasa lingkungan, maupun manajemen lingkungan. Pada saat yang sama, juga memiliki wawasan ilmu keislaman yang kuat sebagai perwujudan paradigma Kesatuan Ilmu Pengetahuan (Unity of Sciences / Wahdatul ‘Ulum) yang menjadi penciri keilmuan UIN Walisongo Semarang. 

Paradigma Unity of Sciences UIN Walisongo Semarang memandang bahwa tidak ada keterpisahan, dikotomi, apalagi konflik antara ilmu agama dan sains. Bahkan, sains dan agama menjadi satu kesatuan keilmuan yang integratif, saling terhubung, dan berdialog, termasuk juga dalam bidang keilmuan Teknik Lingkungan. Diharapkan, melalui Paradigma Kesatuan Ilmu Pengetahuan ini, lulusan Program Studi Teknik Lingkungan FST UIN Walisongo memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perekayasa #MoreThanEngineer.